Daftar Nababan Tarutung

BORSAK MANGATASI NABABAN

Selamat datang di blog Nababan :"HORAS MARTONGGO TU OPPUNG MULAJADI NABOLON" asa Horas hita....PARTOGI (PARSADAAN TOGA SIHOMBING)dan MARI BERSATU UNTUK MENDUKUNG RENCANA DRS NIKSON NABABAN MAJU DI PILKADA TAPANULI UTARA TAHUN 2013...Tuhan memberkati kita semua.
1. SANDAR NAGODANG NABABAN
2. TUAN SIRUMONGGUR NABABAN

Jumat, 08 Januari 2010

Mantan Gubernur Sumut Maju Jadi Calon Wali Kota Medan


MEDAN - Mantan Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede memastikan maju menjadi calon wali kota Medan melalui jalur perseorangan atau independen. Rudolf, Jumat (8/1/2010), sekitar pukul 16.00, menyerahkan dokumen dukungan jalur perseorangan berupa foto kopi kartu penduduk sebanyak 90.008 ke Komisi Pemilihan Umum Medan.


Selain dokumen dukungan calon perseorangan yang melebihi ketentuan persyaratan, keseriusan Rudolf maju menjadi calon wali kota, juga tergambar dari calon pasangan wakil wali kota yang digandengnya. Rudolf memilih mantan Penjabat Wali Kota Medan, Afifuddin Lubis sebagai pasangannya.

Rudolf yang datang ke KPU Medan disertai puluhan tim suksesnya, mengungkapkan, motivasinya maju menjadi calon wali kota adalah ingin menjadikan Medan sebagai kota Megapolitan yang layak huni. "Di Australia, ada wali kota keturunan Tionghoa yang mampu menjadikan kotanya sebagai kota layak huni tiga tahun berturut-turut. Saya termotivasi untuk menjadikan Medan sebagai megapolitan yang layak huni," ujar Rudolf.

Karir politik Rudolf di Sumut sebenarnya cukup lengkap. Selain pernah menjabat Gubernur, Rudolf tercatat pernah menjadi wakil gubernur, anggota DPR/MPR. Saat ini Rudolf juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut.

Rudolf juga tercatat pernah menduduki sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, sebelum jabatannya dilengserkan karena ngotot maju menjadi calon gubernur dalam pilkada Sumut 2008 lalu, sementara PDI Perjuangan memilih mantan Pangdam I Bukit Barisan Tritamtomo sebagai calon calon gubernur.

Rudolf mengungkapkan, tak masalah karir politiknya turun dari Gubernur Sumut menjadi calon wali kota Medan. Dia mengatakan, sebagai warga Medan, dia merasa mampu membenahi kotanya menjadi lebih baik. "Tak masalah, toh ada mantan menteri yang juga berhasil menjadi wali kota," katanya.

Pilihan Rudolf terhadap Afifuddin sebagai pasanganya sebenarnya cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya justru mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Muhyan Tambuse yang digadang-gadang bakal dipinang Rudolf. Afiffudin tercatat pernah menjadi bawahan Rudolf saat menjadi Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumut. "Pengalaman Afifuddin sebagai birokrat dan mantan Penjabat Wali Kota Medan saya pikir sangat berguna untuk mendampingi saya mengambil putusan," katanya.

Afifuddin sendiri mengaku sangat terhormat dipilih Rudolf sebagai pasangannya. "Pak Rudolf orang yang besar di rumah nasionalis, saya merasa terhormat dipilih oleh beliau," katanya. (Kompas)
Baca selengkapnya...

Calo CPNS Gentanyan di Labura

Labura (Nababan) - Para calo yang mengaku mampu mengurus menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui jalur penyisipan “gentayangan” menjumpai peserta ujian CPNS tahun 2009 yang tidak lulus seleksi di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura). Calo tersebut mematok tarif Rp.120 juta untuk satu orang calon bagi lulusan S1 (Strata.1)

A.Suroyo (33) warga Kecamatan Na IX – X, Kabupaten Labura, kepada SIB, Rabu (6/1) mengatakan, akhir Desember lalu, ada oknum yang datang ke rumahnya. Dia mengaku mampu memasukkan keluarganya yang kalah testing tahun 2009 lalu menjadi CPNS, dengan catatan membayar uang Rp. 120 juta. Uang tersebut harus dibayar separuh dan sisanya dibayar setelah SK (Surat Keputusan) terbit Maret 2010.
Oknum tersebut mengaku, mereka disuruh salah seorang oknum pejabat yang mampu mengurus menjadi CPNS dan jumlahnya untuk Kabupaten Labura sebanyak 30 orang. “Namun, saya menolak tawaran itu, sebab saya tak percaya dengan janji itu,” kata Suroyo.
Hal senada juga dikatakan Suardi (35) warga Kecamatan Na IX – X. “Saya pun pernah didatangi oknum yang mengaku mampu mengurus CPNS melalui jalur penyisipan,dengan tarif Rp.150 juta.Tapi,tawaran itu saya tolak, sebab uangnya terlalu besar,lagi pula tidak ada jaminannya,” ujarnya.
Sekda Kabupaten Labura Amran ketika dikonfirmasi wartawan melalui SMS ( Layanan pesan singkat) Kamis (7/1) tidak merespon,meski pesan terkirim.(Tim)
Baca selengkapnya...