MANADO — Kepolisian Kota Besar Manado atau Poltabes Manado akan mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengamankan perayaan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 di Kota Manado bekerja sama dengan semua unsur terkait.
"Untuk mengamankan jalannya ibadah Natal dan Tahun Baru, Poltabes Manado di-back up Tentara Nasional Indonesia serta Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat," kata Kepala Poltabes Manado Komisaris Besar Aridan J Roeroe di Manado, Senin (14/12/2009).
"Untuk mengamankan jalannya ibadah Natal dan Tahun Baru, Poltabes Manado di-back up Tentara Nasional Indonesia serta Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat," kata Kepala Poltabes Manado Komisaris Besar Aridan J Roeroe di Manado, Senin (14/12/2009).
Selain mengerahkan seluruh pasukan, polisi juga akan bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga keamanan agar situasi tetap aman, kondusif, dan tak menimbulkan gejolak dalam bentuk apa pun.
Kombes Roeroe mengakui, saat perayaan hari raya di Manado, masyarakat sering berperilaku yang kurang baik dan kontra-produktif.
Misalnya main petasan dalam jumlah besar dan sudah membahayakan orang. Hal tersebut dilarang karena bisa menyebabkan masalah.
Bukan hanya itu. Ia juga mengatakan, perilaku kontraproduktif juga terlihat dari perilaku suka mengonsumsi minuman keras sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu, ia mengimbau warga Manado untuk menjaga sikap.
Kepolisian sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak buruk dari sikap masyarakat yang kontraproduktif, seperti melakukan operasi di seluruh wilayah Kota Manado, mulai dari Bunaken sampai Malalayang.
"Kami melakukan operasi miras untuk mencegah munculnya masalah baru karena biasanya seseorang akan bertindak di luar kewajaran jika sudah dikuasai alkohol. Jadi, kami melakukan langkah antisipasi," kata Aridan Roeroe.
Operasi tersebut dilakukan setiap hari sehingga bisa meminimilkan semua kemungkinan buruk dan membuat Manado aman saat perayaan Natal dan Tahun baru. Mereka juga mengimbau warga kota untuk ikut menjaga keamanan dengan tidak menyiapkan atau menyuguhkan miras. (Kompas)
Baca selengkapnya...
Kombes Roeroe mengakui, saat perayaan hari raya di Manado, masyarakat sering berperilaku yang kurang baik dan kontra-produktif.
Misalnya main petasan dalam jumlah besar dan sudah membahayakan orang. Hal tersebut dilarang karena bisa menyebabkan masalah.
Bukan hanya itu. Ia juga mengatakan, perilaku kontraproduktif juga terlihat dari perilaku suka mengonsumsi minuman keras sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu, ia mengimbau warga Manado untuk menjaga sikap.
Kepolisian sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak buruk dari sikap masyarakat yang kontraproduktif, seperti melakukan operasi di seluruh wilayah Kota Manado, mulai dari Bunaken sampai Malalayang.
"Kami melakukan operasi miras untuk mencegah munculnya masalah baru karena biasanya seseorang akan bertindak di luar kewajaran jika sudah dikuasai alkohol. Jadi, kami melakukan langkah antisipasi," kata Aridan Roeroe.
Operasi tersebut dilakukan setiap hari sehingga bisa meminimilkan semua kemungkinan buruk dan membuat Manado aman saat perayaan Natal dan Tahun baru. Mereka juga mengimbau warga kota untuk ikut menjaga keamanan dengan tidak menyiapkan atau menyuguhkan miras. (Kompas)