Daftar Nababan Tarutung

BORSAK MANGATASI NABABAN

Selamat datang di blog Nababan :"HORAS MARTONGGO TU OPPUNG MULAJADI NABOLON" asa Horas hita....PARTOGI (PARSADAAN TOGA SIHOMBING)dan MARI BERSATU UNTUK MENDUKUNG RENCANA DRS NIKSON NABABAN MAJU DI PILKADA TAPANULI UTARA TAHUN 2013...Tuhan memberkati kita semua.
1. SANDAR NAGODANG NABABAN
2. TUAN SIRUMONGGUR NABABAN

Senin, 30 Agustus 2010

Debu Vulkanis Muncul Lagi dari Gunung Sinabung


Kabanjahe Kepulan debu vulkanik keluar lagi dari kawah Gunung Sinabung, pukul 06.27 WIB, Senin (30/8/2010). Gunung yang semula tenang tiba-tiba saja kembali memuntahkan letusannya. Walau tidak disertai lava, munculnya debu vulkanik disertai gemuruh dan getaran hebat.

Kompas yang berada d Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, merasakan getaran yang cukup hebat di sekitar lokasi. Beberapa warga segera mengevakuasi diri menggunakan kendaraan. (Kompas)

Baca selengkapnya...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak


Batubara - Pihak Polsek Indrapura menggelar Rekonstruksi kasus pembunuh yang dilakukan tersangka Resi Prayogi (20) warga Dusun X, Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara terhadap tetangganya Jaya Sukmana (25) warga Dusun X Berohol, Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, dan ayahnya Poniran (70), Kamis (26/8). Pihak kepolisian terpaksa melakukan pengawalan ekstraketat dan menurunkan personel gabungan dari 4 polsek yakni Polsek Indrapura, Lima Puluh, Labuhan Ruku dan Medang Deras. Karena ratusan warga terus mengincar tersangka untuk dijadikan sasaran kemarahan.

Rekonstruksi dilakukan di rumah korban di Dusun X Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Dalam Rekonstruksi itu pihak kepolisian menghadirkan tersangka Resi Prayogi dan tiga orang saksi yang merupakan tetangga korban yakni Yenni Fatmawati, Jumirin dan Taufik Hidayat.

Rekonstruksi dilakukan sekitar satu jam lamanya tepatnya dari pukul 10.30 WIB hingga 11.300 WIB. Dalam rekontruksi, tampak tersangka yang didampingi penasehat hukumnya J Sihombing SH dan turut hadir pihak Kejaksaan Labuhan Ruku.

Tersangka memperagakan 10 adegan yakni mulai saat ia pulang ke rumah setelah bertemu pacarnya, lalu bertemu dengan korban, sampai menghabisi nyawa kedua korban setelah lehernya dibacok oleh tersangka dan menikamkan parang kepada kedua tersangka.

Dalam adegan Rekonstruksi terungkap, pada malam kejadian itu, setelah pulang berpacaran, sekitar pukul 22.30 WIB, tersangka lewat di samping rumah korban. Tiba-tiba tersangka ditegur korban Jaya Sukmana. Saat itu Jaya melarang tersangka melewati jalan tersebut. Bukan hanya itu, Jaya juga meludahi wajah tersangka.

Awalnya tersangka hanya diam mendapat perlakukan dari Jaya. Tersangka terus saja menuju ke rumahnya. Namun tak berapa lama, tersangka mendatangi korban Jaya Sukmana dengan tujuan meminjam parang.

Kepada Jaya, tersangka mengatakan ia meminjam parang karena ingin membersihkan lumpur yang lengket di sandal tersangka.

Tanpa curiga dan tidak memiliki prasangka buruk, korban Jaya Sukmana mempersilahkan korban untuk mengambil parang yang berada di dalam rumahnya. Korban dengan cuek kembali duduk di kursi semula i sambil nonton TV dan menelpon seseorang. Setelah dipersilahkan masuk, tersangka pun masuk ke rumah korban dan menutup kembali pintu rumah korban.

Kemudian tersangka mengambil parang yang hendak di pinjamnya tersebut. Mengetahui korban Jaya Sukmana tetap asyik duduk di bangku sambil nonton dan sedang menelpon seseorang, tiba-tiba tersangka teringat dengan perkataan korban yang selalu menghinanya dan meludahinya. Lalu timbul niat tersangka untuk menghabisi nyawa korban.

Tersangka kemudian diam-diam menghampiri korban dari belakang dan tersangka langsung membacok kepala dan leher kanan korban. Tanpa sempat mengelak dan melakukan perlawanan, Jaya langsung terkapar di lantai bersimbah darah dengan leher nyaris putus.

Mendengar ada suara ribut-ribut di ruang tengah, Poniran ayah dari Jaya Sukmana terkejut dan mendatangi asal suara keributan. Setelah sampai di ruang tengah, Poniran kaget melihat anaknya sudah terkapar bersimbah darah, dan Poniran melihat tersangka memegang parang yang masih basah oleh darah anaknya.

Lalu Poniran berteriak: “Apa yang sudah kau lakukan terhadap anakku.” Lalu teriakan Poniran dijawab oleh tersangka dengan nada dingin dan tersangka berkata kepada Poniran: “Biarkan saja, itulah akibat selalu menghinaku,” ujar tersangka.

Tanpa ingin berlama-lama dan tak ingin ada yang mengetahui perbuatan sadisnya, tersangka kemudian dengan sadisnya menyerang Poniran. Leher Poniran dibacok tersangka dan Poniran pun terkapar bersimbah darah.

Usai membantai ayah dan anak tersebut tersangka lalu meninggalkan kedua korban sambil membawa HP, parang yang digunakannya untuk menghabisi kedua korban.

Proses rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Indrapura AKP A Manullang yang didampingi Kanit Reskrim Aiptu Tagam Simanjuntak menyedot perhatian ratusan warga.

Warga datang berbondong-bondong dan berusaha dengan segala cara untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi. Tak sedikit warga yang naik ke atap rumah atau memanjat pohon agar bisa melihat Rekonstruksi tersebut.

Seusai rekonstruksi, pelaku dibawa petugas kepolisian meninggalkan TKP. Pelaku tampak berpakaian biru ciri khas tahanan, dengan tangan yang diborgol.

Sekedar mengingatkan, Jaya Sukmana dan ayahnya Poniran tewas dibunuh Resi Prayogi, Selasa (10/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Keduanya ditemukan tewas dengan kondisi leher yang hampir putus, kepala terbelah. Pembunuhan tersebut terjadi di rumah korban. (Metro/mag-08)

Baca selengkapnya...

Kamis, 26 Agustus 2010

Sekjen GPDI Pdt R Nababan MDiv, Sesalkan Perusakan Gereja HKBP di Bandar Pulau Asahan

Pematangsiantar - Sekretaris Jenderal GPDI (Gereja Pentakosta Di Indonesia) Pdt R Nababan MDiv, Senin (23/8) di Pematangsiantar mengatakan turut menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok orang yang merusak Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Bandar Pulau Asahan serta membakar kedai rokok dan penjualan sparepart milik Parlindungan Nababan, Jumat (20/8) sekira pukul 21.30 WIB, karena tindakan sekelompok orang yang “main hakim sendiri” bertentangan dengan hukum yang berlaku di negara kita ini.
Untuk itu, diharapkan agar pemerintah dan aparat penegak hukum/aparat kepolisian mengusut tuntas kejadian dengan meneliti dan menangkap orang yang terbukti melakukan perusakan Gereja HKBP dan kedai milik Parlindungan Nababan dan memprosesnya secara hukum. Namun, kepada umat Kristiani dan secara khusus jemaat HKBP di Bandar Pulau, Kabupaten Asahan jangan melakukan tindakan/perbuatan yang melanggar hukum, jangan bertindak emosional, tapi tetap sabar, tabah serta selalu mengutamakan damai dan kasih. Bahkan, jemaat HKBP Bandar Pulau agar menyerahkan penyelesaian pengusutan kejadian kepada pemerintah/aparat penegak hukum.
Sekaligus, Sekjen GPDI Pdt R Nababan MDiv mengharapkan kepada umat Kristiani dan secara khusus kepada jemaat HKBP Bandar Pulau semakin mempererat rasa persatuan dan persaudaraan bagi semua umat Kristiani untuk berdoa dan memuliakan nama Tuhan. Umat Kristiani harus komit memelihara ketertiban, ketenteraman dan kedamaian di Kabupaten Asahan dan secara khusus di Bandar Pulau.
Sementara itu, Ketua PGPI (Persekutuan Gereja Pentekosta Indonesia) Kota Pematangsiantar, Pdt B Manurung yang dihubungi melalui telepon, Selasa (24/8) menanggapi pemberitaan SIB, Selasa (24/8) berjudul “Bupati Asahan Imbau Provokator Perusakan Gereja HKBP di Bandar Pulau Menyerahkan Diri” dan sub judul “Dan bersedia mengganti kerusakan” menyambut gembira, salut dan berterima kasih kepada Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP atas kebesaran jiwanya yang menyatakan atas nama pemerintahan menyampaikan maaf kepada jemaat Gereja HKBP dan umat Nasrani yang ada di Asahan. Permintaan maaf itu sangat kita hargai dan dari segi iman Kristiani kita patut mendoakan beliau agar dikaruniai Tuhan hikmad kebijaksanaan, perlindungan, panjang umur serta sukses dalam melaksanakan pemerintahan untuk mensukseskan program-program pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak.
Karena itu, umat Kristiani dan termasuk jemaat HKBP Bandar Pulau Asahan patut menerima permintaan maaf dari Bupati Asahan itu karena tujuannya sangat baik dan positif yaitu dalam rangka mewujudkan kedamaian dan kekondusifan di Kabupaten Asahan. Apalagi Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP juga menyampaikan “Tidak harus atas nama pemerintah, atas nama pribadi saya siap mengganti rugi kerusakan kaca nako, dan jendela yang rusak dalam waktu dekat ini,” karena hal itu menandakan kebesaran jiwa beliau demi menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif di Kabupaten Asahan.
Dan bahkan Bupati Asahan imbau agar provokator perusakan Gereja HKBP di Bandar Pulau Asahan menyerahkan diri kepada petugas, karena kejadian itu merupakan tindakan perseorangan yang disulut provokator yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan sampai saat ini belum mengetahui siapa provokatornya. Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP menambahkan sesuai pemberitaan SIB, Selasa (24/8) provokator ini harus dikejar untuk mengetahui siapa pelakunya dan apa motifnya.
Sekaligus Pdt B Manurung menyampaikan bahwa sesuai iman Kristiani kita harus tabah menghadapi kejadian dan menyerahkan penyelesaiannya kepada pemerintah dan aparat penegak hukum, bahkan harus mampu berdoa agar Tuhan mengampuni mereka yang terbukti melakukan perusakan Gereja HKBP Bandar Pulau dan membakar kedai rokok dan penjualan sparepart milik Parlindungan Nababan serta agar pelakunya mau bertobat dengan menyesali perbuatannya. (SIB/S1/h)
Baca selengkapnya...