MEDAN - Mantan Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede memastikan maju menjadi calon wali kota Medan melalui jalur perseorangan atau independen. Rudolf, Jumat (8/1/2010), sekitar pukul 16.00, menyerahkan dokumen dukungan jalur perseorangan berupa foto kopi kartu penduduk sebanyak 90.008 ke Komisi Pemilihan Umum Medan.
Selain dokumen dukungan calon perseorangan yang melebihi ketentuan persyaratan, keseriusan Rudolf maju menjadi calon wali kota, juga tergambar dari calon pasangan wakil wali kota yang digandengnya. Rudolf memilih mantan Penjabat Wali Kota Medan, Afifuddin Lubis sebagai pasangannya.
Rudolf yang datang ke KPU Medan disertai puluhan tim suksesnya, mengungkapkan, motivasinya maju menjadi calon wali kota adalah ingin menjadikan Medan sebagai kota Megapolitan yang layak huni. "Di Australia, ada wali kota keturunan Tionghoa yang mampu menjadikan kotanya sebagai kota layak huni tiga tahun berturut-turut. Saya termotivasi untuk menjadikan Medan sebagai megapolitan yang layak huni," ujar Rudolf.
Karir politik Rudolf di Sumut sebenarnya cukup lengkap. Selain pernah menjabat Gubernur, Rudolf tercatat pernah menjadi wakil gubernur, anggota DPR/MPR. Saat ini Rudolf juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut.
Rudolf juga tercatat pernah menduduki sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, sebelum jabatannya dilengserkan karena ngotot maju menjadi calon gubernur dalam pilkada Sumut 2008 lalu, sementara PDI Perjuangan memilih mantan Pangdam I Bukit Barisan Tritamtomo sebagai calon calon gubernur.
Rudolf mengungkapkan, tak masalah karir politiknya turun dari Gubernur Sumut menjadi calon wali kota Medan. Dia mengatakan, sebagai warga Medan, dia merasa mampu membenahi kotanya menjadi lebih baik. "Tak masalah, toh ada mantan menteri yang juga berhasil menjadi wali kota," katanya.
Pilihan Rudolf terhadap Afifuddin sebagai pasanganya sebenarnya cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya justru mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Muhyan Tambuse yang digadang-gadang bakal dipinang Rudolf. Afiffudin tercatat pernah menjadi bawahan Rudolf saat menjadi Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumut. "Pengalaman Afifuddin sebagai birokrat dan mantan Penjabat Wali Kota Medan saya pikir sangat berguna untuk mendampingi saya mengambil putusan," katanya.
Afifuddin sendiri mengaku sangat terhormat dipilih Rudolf sebagai pasangannya. "Pak Rudolf orang yang besar di rumah nasionalis, saya merasa terhormat dipilih oleh beliau," katanya. (Kompas)
Rudolf yang datang ke KPU Medan disertai puluhan tim suksesnya, mengungkapkan, motivasinya maju menjadi calon wali kota adalah ingin menjadikan Medan sebagai kota Megapolitan yang layak huni. "Di Australia, ada wali kota keturunan Tionghoa yang mampu menjadikan kotanya sebagai kota layak huni tiga tahun berturut-turut. Saya termotivasi untuk menjadikan Medan sebagai megapolitan yang layak huni," ujar Rudolf.
Karir politik Rudolf di Sumut sebenarnya cukup lengkap. Selain pernah menjabat Gubernur, Rudolf tercatat pernah menjadi wakil gubernur, anggota DPR/MPR. Saat ini Rudolf juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut.
Rudolf juga tercatat pernah menduduki sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, sebelum jabatannya dilengserkan karena ngotot maju menjadi calon gubernur dalam pilkada Sumut 2008 lalu, sementara PDI Perjuangan memilih mantan Pangdam I Bukit Barisan Tritamtomo sebagai calon calon gubernur.
Rudolf mengungkapkan, tak masalah karir politiknya turun dari Gubernur Sumut menjadi calon wali kota Medan. Dia mengatakan, sebagai warga Medan, dia merasa mampu membenahi kotanya menjadi lebih baik. "Tak masalah, toh ada mantan menteri yang juga berhasil menjadi wali kota," katanya.
Pilihan Rudolf terhadap Afifuddin sebagai pasanganya sebenarnya cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya justru mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Muhyan Tambuse yang digadang-gadang bakal dipinang Rudolf. Afiffudin tercatat pernah menjadi bawahan Rudolf saat menjadi Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumut. "Pengalaman Afifuddin sebagai birokrat dan mantan Penjabat Wali Kota Medan saya pikir sangat berguna untuk mendampingi saya mengambil putusan," katanya.
Afifuddin sendiri mengaku sangat terhormat dipilih Rudolf sebagai pasangannya. "Pak Rudolf orang yang besar di rumah nasionalis, saya merasa terhormat dipilih oleh beliau," katanya. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar