Daftar Nababan Tarutung

BORSAK MANGATASI NABABAN

Selamat datang di blog Nababan :"HORAS MARTONGGO TU OPPUNG MULAJADI NABOLON" asa Horas hita....PARTOGI (PARSADAAN TOGA SIHOMBING)dan MARI BERSATU UNTUK MENDUKUNG RENCANA DRS NIKSON NABABAN MAJU DI PILKADA TAPANULI UTARA TAHUN 2013...Tuhan memberkati kita semua.
1. SANDAR NAGODANG NABABAN
2. TUAN SIRUMONGGUR NABABAN

Senin, 30 November 2009

Pengadilan Tinggi Kurangi Hukuman Pejuang Protap

Medan (Nababan) - Pengadilan Tinggi (PT) Sumut selaku yang memeriksa perkara di tingkat banding, telah memutus perkara demo Protap untuk 10 orang lagi terdakwa, dengan putusan mengubah atau mengurangi vonis (hukuman) yang dijatuhkan pengadilan tingkat pertama—PN Medan, namun dari beberapa putusan PT Sumut belum ada terdakwa demo Protap yang vonis bebas.
Menurut Humas PT Sumut Prof Dr J Nababan SH kepada wartawan, Kamis (26/11), penjatuhan hukuman ditingkat banding itu dengan mempertimbangkan hal hal yang dapat meringankan seperti karena terdakwa masih melanjutkan sekolah. Sedang pasal pidana yang dinyatakan terbukti sama dengan putusan PN Medan yaitu pasal 146 KUHP (membubarkan persidangan) di DPRDSU 3 Februari 2009.


Ia juga menambahkan, PT Sumut sudah menangani sekitar 40 terdakwa perkara demo Protap termasuk yang sudah diputus dan beberapa diantaranya sudah dikirimkan ke PN Medan seperti terdakwa 6 mahasiswa (Suprihandi Hutapea dkk) dalam satu berkas yang pertama kali diputus PN Medan dengan hukuman masing masing 5 tahun. Di tingkat banding ke-6 mahasiswa divonis masing masing 2 tahun 6 bulan.

Ke-10 orang terdakwa yang diputus PT Sumut belakangan yaitu Drs Poltak Panjaitan menjadi 1(satu) tahun yang sebelumnya dihukum PN Medan 3 tahun 6 bulan. Richardi R Marbun Lumban Batu menjadi 1 tahun 6 bulan yang sebelumnya 4 tahun. Roy Frans M Sagala ditingkat banding menjadi 2 tahun 6 bulan yang sebelumnya dihukum PN Medan 3 tahun 6 bulan.

Darwin Antonius Sibarani menjadi 2 tahun yang sebelumnya 3 tahun 6 bulan. Jumpa Sihombing yang sebelumnya 4 tahun di PN Medan menjadi 2 tahun di PT Sumut. Marihot H Pardede tadinya dihukum PN Medan 2 tahun 6 bulan dikurangi menjadi 2 tahun penjara. Tardi Siregar SH yang sebelumnya divonis PN Medan 4 tahun menjadi 1 (satu) tahun 6 bulan, Martunggul Edyanto Panjaitan menjadi 2 tahun 6 bulan yang sebelumnya divonis 4 tahun. Rijon Manalu sebelumnya dihukum 3 tahun berubah menjadi 2 tahun 6 bulan dan Ganda Martua Hutasoit yang divonis PN Medan 2 tahun 6 bulan ditingkat banding menjadi 2 tahun penjara. (SIB/M-2/u)
Baca selengkapnya...

120.686 Guru di Sumut Belum Sarjana

Medan (Nababan) - Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara (Disdik Sumut) menggelar sosialisasi Undang-Undang Guru dan Sertifikasi Guru kepada para kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Sumut, yang digelar di Hotel Garuda Plaza Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (26/11).
Dalam acara tersebut juga menghadirkan nara sumber Rektor Unimed, Prof Syawal Gultom, Plt Sekretaris Disdik Sumut, Eduard Sinaga SH, kepala LPMP Sumut Drs Mahdi Ibrahim, Plt Pengembangan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik Sumut, Muckilis SH.
Kadis Pendidikan Sumut, Drs Bahrumsyah MM dalam kata sambutannya mengatakan, dari total 206.821 orang guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Sumatera Utara, sebanyak 120.686 orang tenaga pendidik belum berpendidikan sarjana strata satu (S-1).


Dari jumlah 206.821 orang guru yang sudah menyelesaikan pendidikan S-1 berjumlah 85.195 orang dan berpendidikan S-2 sebanyak 940 orang,” ujar Kadisdik Sumut.
Oleh karenanya seluruh guru yang akan disertifikasi hingga tahun 2014 diharuskan berpendidikan minimal S-1 untuk memperoleh tunjangan profesional.
Di dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dan PP No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan guru adalah pendidik profesional.
Lebih lanjut kadis pendidikan sumut menjelaskan program sertifikasi bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kompetensi guru agar menguasai hak dan kewajibannya sesuai aturan dan ketentuan, mampu memenej dirinya untuk menjadi seorang guru yang dapat mengayomi dan memiliki rasa ketergantungan baik kepada kepala sekolah, siswa dan masyarakat.
Sementara Rektor Unimed, Prof Syawal Gultom menjelaskan terdapat 60 persen guru belum berpendidikan S-1. Dari laporan hasil sertifikasi yang dilakukan selama ini, setidaknya hanya terdapat 7,700 orang guru yang sudah terdidik S-1 di tahun 2009.
Tentang kuota sertifikasi yang akan dilakukan tahun 2010, Syawal mengatakan diperkirakan kuota sertifikasi untuk guru dalam jabatan berkisar 10 ribu hingga 12 ribu orang guru, sedangkan yang tidak lulus portofolio akan dilaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan LPTK Unimed.
Kegiatan sosialisasi untuk angkatan IV ini diikuti 200 orang peserta terdiri dari unsur kepala sekolah sebanyak 114 orang dan kepala Tk 86 orang dilaksanakan sejak 25-26 Nopember 2009 guna mendapatkan pemahaman peserta tentang sertifikasi guru. (SIB/M23/i)
Baca selengkapnya...

Sabtu, 28 November 2009

Wakapolres Samosir Kompol G Silaban

Samosir (Nababan) - Kepolisian resort Samosir bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Samosir dan Dinas Pertanian, Perikanan Samosir melakukan penanaman pohon dan penaburan ikan, Kamis (26/11). Beberapa personil dari Polres Samosir, dipimpin Waka Polres Samosir Kompol.Golkar Silaban beserta Dinas Kehutanan menanam 1500 pohon.
Ada beberapa jenis pohon yang ditanam sekitara kawasan kaki Gunung Pusuk Buhit seperti Ingul, Makadame, Mahoni dan Ingul. Kegiatan ini merupakan kerjasama Polres Samosir dengan Pemkab dalam menunjukkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan, terang Golkar Silaban.
Usai menanam pohon, rombongan menuju lokasi pantai di Hotel Sinur tepat di sebelah perkantoran DPRD Samosir. Di sana, Wakapolres Samosir didampingi Kabag Binamitra, AKP J Girsang beserta pimpinan DPRD Samosir sementara, Lundak Sagala, Tongam Sitinjak dan Sekwan Mangihut Sinaga menabur 10.000 ikan nila dan jahir.
Kita berharap, ikan-ikan ini hidup dengan baik dan jika ada warga mendapatnya dalam jaring supaya kembali dilepas menunggu ukurannya besar dan layak dikonsumsi, harap Golkar. (SIB/T12/n)
Baca selengkapnya...

Kamis, 26 November 2009

Hari Guru ke 65 SMK-1 Sipoholon

"Selamat Hari Guru ke 65, Semoga Bapak Ibu Guru Sukses Selalu, Pahlawanku Tanpa Tanda Jasa, Hidup Guru."

Baca selengkapnya...

Selasa, 24 November 2009

Banjir Bandang Dairi 2 Tewas

Sidikalang (Nababan) - Banjir bandang yang terjadi di Dusun Nabaor Desa Silalahi III (tak jauh dari lokasi Tugu Silahisabungan) Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi yang terletak persis di pinggiran Danau Toba, Minggu (22/11) sore meluluhlantakkan empat rumah warga dan menelan dua korban jiwa. Kerugian material akibat bencana itu ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Camat setempat P Sihaloho, Senin (23/11) mengatakan arus listrik di Silalahi sejak Minggu sore hingga Senin kemarin juga masih putus total. Kerusakan yang paling banyak adalah persawahan atau ladang milik masyarakat yang tidak bisa lagi diusahai karena terkena banjir, ujarnya saat melaporkan situasi kepada sejumlah pejabat Pemkab Dairi.
Keterangan diperoleh di lokasi kejadian, banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu sore saat cuaca sedang hujan. “Sekitar jam empat sore dari arah perbukitan tiba-tiba muncul air membawa batu-batu besar serta pepohonan. Kejadiannya sebentar saja, paling cuma lima menit dan memang pas lagi hujan. Tapi begitu selesai, batu-batu besar sudah bertebaran di badan jalan,” ujar ibu boru Sidebang, seorang warga Silalahi III.
Terjangan air yang membawa kayu dan batu-batuan besar tersebut dengan cepat memporak-porandakan empat rumah warga yang terletak di bagian bawah atau dekat pinggiran danau, dua di antaranya saat itu tengah kosong. Tiga rumah permanen dan semi permanen yakni milik Jangapit Sagala, Jawaris Situngkir dan Klengkep Situngkir menjadi rata dengan tanah akibat sapuan banjir. Aliran banjir akhirnya bermuara ke danau.
Tiga warga sempat hanyut dan tertimbun longsoran dan dua di antaranya akhirnya tewas yakni Rosmauli br Sidebang (54) dan Ridwan Mandalahi (15). Ridwan yang menurut informasi tengah tertidur saat kejadian, jenazahnya ditemukan pada Senin pagi di reruntuhan bekas rumah orangtuanya. Jenazah keduanya kemudian dibawa ke Paropo, kampung halamannya.
Hingga Senin siang, petugas dari PU Bina Marga Kabupaten Dairi tengah berusaha membersihkan badan jalan dari batu-batuan besar yang berserakan di badan jalan Silalahi-Paropo. Praktis, hingga Senin siang jalur transportasi darat Silalahi (Dairi)-Paropo/Tongging (Tanah Karo) terputus, sehingga warga harus menggunakan sarana transportasi kapal atau perahu. Namun menjelang sore, diperoleh informasi Silalahi-Paropo sudah dapat dilalui tapi jalannya masih darurat.
Sejauh ini belum diketahui secara jelas penyebab terjadinya banjir bandang dari arah perbukitan tersebut, namun sejumlah pegawai kecamatan serta warga setempat bercerita pada saat kejadian memang ada angin puting beliung yang menyebabkan banyak kayu di bagian hulu tumbang.
Anggota DPRD Dairi asal Silalahi Dapotan Silalahi meminta perhatian serius pihak Pemkab atas kejadian tersebut dengan secepatnya tanggap terhadap kondisi dengan melakukan upaya-upaya rehabilitasi. Terlebih lagi pekan depan dijadwalkan berlangsung Pesta Tugu Marga Silalahi, ujarnya.
Tampak hadir dan melakukan kegiatan di lokasi antara lain Kasdim 0206/D Mayor Inf AS Marpaung bersama sejumlah staf termasuk Pasi Intel Dim Kapten Inf NG Tarigan, Selamat Sihombing, Mangumban Silalahi dan sejumlah kabid dan staf dari Pemkab, sedangkan pada Minggu malam puluhan personil Polres Dairi juga telah turun ke lokasi. (T14/m)
Baca selengkapnya...

Senin, 23 November 2009

Presiden Pastikan Kasus Bibit-Chandra di Luar Pengadilan


SILAHTURAHMI MEDIA MASSA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi salam kepada sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional seusai acara silahturahmi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (22/11) malam. Kepala Negara melakukan dialog dengan para pemimpin redaksi media massa nasional mengenai berbagai isu nasional terkini termasuk kasus hukum Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah serta kasus Bank Century.
Baca selengkapnya...

Sabtu, 21 November 2009

Lho, Persoalan Insentif Guru Justru Muncul Setelah Dikucurkan!


MEDAN — Persoalan insentif guru dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menuai masalah justru setelah dicairkan ke kabupaten dan kota. Sejumlah guru bahkan melakukan mogok kerja karena mereka belum menerima insentif.

"Kami dengar masih ada masalah di sejumlah daerah. Khusus untuk Kota Pematang Siantar, kami mempertanyakan gejolak yang terjadi di sana. Surat klarifikasi sedang kami susun untuk kami kirim ke sana," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Edward Sinaga, Jumat (20/11), saat ditemui di kantornya.

Edward mengatakan, persoalan di sejumlah daerah mestinya tidak perlu terjadi karena seluruh dana sudah disalurkan. Kini, tahapan pencairan tinggal ada di kabupaten dan kota.

Menurut Edward, sejumlah persoalan itu muncul di Kabupaten Dairi, Nias Selatan, dan Kota Pematang Siantar. "Meski bukan urusan kami, tetapi gejolak di daerah tentang insentif ini perlu kami klarifikasi. Mereka juga tenaga pendidik yang harus diperhatikan," katanya.

Ke depan, nilai insentif guru akan bertambah, dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000 per orang per bulan. Dinas pendidikan saat ini tengah menyusun formula baru untuk mencegah penyimpangan terhadap pencairan ini. Dengan formula ini, dia mengatakan bahwa pencairan akan lebih selektif dari sebelumnya.

"Nanti penerima insentif ini harus mempunyai NUPTK (nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan) yang dikeluarkan Departemen Pendidikan," katanya.

Akan tetapi, bagi guru yang dalam proses penerbitan NUPTK, mereka tetap bisa mendapat insentif. Paling tidak, penerima harus bekerja dua tahun sejak Januari 2008 sampai Desember 2009.(Kompas)
Baca selengkapnya...

Sabtu, 14 November 2009

Kapolri Beri Pesan Moral kepada Jajarannya


JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memberikan pesan moral kepada seluruh jajaran Polri. Pesan ketegaran, kehormatan, dan pengabdian disampaikan di hadapan seribuan anggota Brimob saat ulang tahun Brimob ke 64 di Mako Brimob Kepala Dua, Depok, Sabtu (14/11).

Pesan dari pemimpin tertinggi tersebut seakan memberikan dorongan kepada seluruh bawahannya agar tetap tegar menghadapi opini negatif yang terus berkembang di masyarakat terhadap Polri. Dugaan rekayasa kasus Ketua KPK (nonaktif) Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah, serta dugaan rekayasa kasus Antasari Azhar telah menghantam citra Polri.

Berikut kutipan pesan moral Kapolri :

"Jiwa Bhayangkara mewujudkan makna. Makna insan Tribrata sejati yang punya harga diri, punya martabat, punya kehormatan untuk mewujudkan kebenaran dan keadilan dalam pengabdian terbaiknya untuk masyarakat, bangsa, dan negara yang kucintai."

"Dengarkanlah tekadku yang lahir dari insan Bhayangkari sejati untuk tetap tegar menjaga diri, martabat, dan kehormatan demi Polri yang cintai dan banggakan. Aku bangga menjadi Bhyangkara negara. Aku menjiwai apa yang terpatri pada Tribatra dan Catur Prasetya. Tak akan mundur sejengkal pun untuk meninggalkan rumahku meski harus berkorban diri."

Kapolri kemudian menutup pesan singkat yang disampaikan untuk masyarakat. "Hujatan wujud tanda cintamu kepada kami," katanya. (Kompas)
Baca selengkapnya...

SMK-1 Sipoholon Sekolah Unggulan Tapanuli Utara

Sipoholon,(Nababan) - SMK 1 Sipoholon, menerima bantuan dari Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, bantuan peralatan 4 unit komputer lengkap perangkatnya yang di terima PKS I Edukasi K Lumbantoruan, BA di ruang kerja Kepala Sekolah, di dampingi KTU SMK-1 Sipoholon R Nababan, AMd. SMK-1 Sipoholon satu-satunya SMK swasta unggulan di Tapanuli Utara dan merupakan sekolah favorit di Tapanuli Utara. Peralatan praktek di SMK-1 Sipoholon sudah lengkap dan jumlah siswa 560 orang, tenaga pendidik 38 yang berpengamalan dan berpendidikan S1, guru yang telah lulus sertifikasi 13 orang, guru yang lain masih dalam proses sertifkasi.
Baca selengkapnya...