Daftar Nababan Tarutung

BORSAK MANGATASI NABABAN

Selamat datang di blog Nababan :"HORAS MARTONGGO TU OPPUNG MULAJADI NABOLON" asa Horas hita....PARTOGI (PARSADAAN TOGA SIHOMBING)dan MARI BERSATU UNTUK MENDUKUNG RENCANA DRS NIKSON NABABAN MAJU DI PILKADA TAPANULI UTARA TAHUN 2013...Tuhan memberkati kita semua.
1. SANDAR NAGODANG NABABAN
2. TUAN SIRUMONGGUR NABABAN

Sabtu, 28 Agustus 2010

Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak


Batubara - Pihak Polsek Indrapura menggelar Rekonstruksi kasus pembunuh yang dilakukan tersangka Resi Prayogi (20) warga Dusun X, Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara terhadap tetangganya Jaya Sukmana (25) warga Dusun X Berohol, Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, dan ayahnya Poniran (70), Kamis (26/8). Pihak kepolisian terpaksa melakukan pengawalan ekstraketat dan menurunkan personel gabungan dari 4 polsek yakni Polsek Indrapura, Lima Puluh, Labuhan Ruku dan Medang Deras. Karena ratusan warga terus mengincar tersangka untuk dijadikan sasaran kemarahan.

Rekonstruksi dilakukan di rumah korban di Dusun X Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Dalam Rekonstruksi itu pihak kepolisian menghadirkan tersangka Resi Prayogi dan tiga orang saksi yang merupakan tetangga korban yakni Yenni Fatmawati, Jumirin dan Taufik Hidayat.

Rekonstruksi dilakukan sekitar satu jam lamanya tepatnya dari pukul 10.30 WIB hingga 11.300 WIB. Dalam rekontruksi, tampak tersangka yang didampingi penasehat hukumnya J Sihombing SH dan turut hadir pihak Kejaksaan Labuhan Ruku.

Tersangka memperagakan 10 adegan yakni mulai saat ia pulang ke rumah setelah bertemu pacarnya, lalu bertemu dengan korban, sampai menghabisi nyawa kedua korban setelah lehernya dibacok oleh tersangka dan menikamkan parang kepada kedua tersangka.

Dalam adegan Rekonstruksi terungkap, pada malam kejadian itu, setelah pulang berpacaran, sekitar pukul 22.30 WIB, tersangka lewat di samping rumah korban. Tiba-tiba tersangka ditegur korban Jaya Sukmana. Saat itu Jaya melarang tersangka melewati jalan tersebut. Bukan hanya itu, Jaya juga meludahi wajah tersangka.

Awalnya tersangka hanya diam mendapat perlakukan dari Jaya. Tersangka terus saja menuju ke rumahnya. Namun tak berapa lama, tersangka mendatangi korban Jaya Sukmana dengan tujuan meminjam parang.

Kepada Jaya, tersangka mengatakan ia meminjam parang karena ingin membersihkan lumpur yang lengket di sandal tersangka.

Tanpa curiga dan tidak memiliki prasangka buruk, korban Jaya Sukmana mempersilahkan korban untuk mengambil parang yang berada di dalam rumahnya. Korban dengan cuek kembali duduk di kursi semula i sambil nonton TV dan menelpon seseorang. Setelah dipersilahkan masuk, tersangka pun masuk ke rumah korban dan menutup kembali pintu rumah korban.

Kemudian tersangka mengambil parang yang hendak di pinjamnya tersebut. Mengetahui korban Jaya Sukmana tetap asyik duduk di bangku sambil nonton dan sedang menelpon seseorang, tiba-tiba tersangka teringat dengan perkataan korban yang selalu menghinanya dan meludahinya. Lalu timbul niat tersangka untuk menghabisi nyawa korban.

Tersangka kemudian diam-diam menghampiri korban dari belakang dan tersangka langsung membacok kepala dan leher kanan korban. Tanpa sempat mengelak dan melakukan perlawanan, Jaya langsung terkapar di lantai bersimbah darah dengan leher nyaris putus.

Mendengar ada suara ribut-ribut di ruang tengah, Poniran ayah dari Jaya Sukmana terkejut dan mendatangi asal suara keributan. Setelah sampai di ruang tengah, Poniran kaget melihat anaknya sudah terkapar bersimbah darah, dan Poniran melihat tersangka memegang parang yang masih basah oleh darah anaknya.

Lalu Poniran berteriak: “Apa yang sudah kau lakukan terhadap anakku.” Lalu teriakan Poniran dijawab oleh tersangka dengan nada dingin dan tersangka berkata kepada Poniran: “Biarkan saja, itulah akibat selalu menghinaku,” ujar tersangka.

Tanpa ingin berlama-lama dan tak ingin ada yang mengetahui perbuatan sadisnya, tersangka kemudian dengan sadisnya menyerang Poniran. Leher Poniran dibacok tersangka dan Poniran pun terkapar bersimbah darah.

Usai membantai ayah dan anak tersebut tersangka lalu meninggalkan kedua korban sambil membawa HP, parang yang digunakannya untuk menghabisi kedua korban.

Proses rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Indrapura AKP A Manullang yang didampingi Kanit Reskrim Aiptu Tagam Simanjuntak menyedot perhatian ratusan warga.

Warga datang berbondong-bondong dan berusaha dengan segala cara untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi. Tak sedikit warga yang naik ke atap rumah atau memanjat pohon agar bisa melihat Rekonstruksi tersebut.

Seusai rekonstruksi, pelaku dibawa petugas kepolisian meninggalkan TKP. Pelaku tampak berpakaian biru ciri khas tahanan, dengan tangan yang diborgol.

Sekedar mengingatkan, Jaya Sukmana dan ayahnya Poniran tewas dibunuh Resi Prayogi, Selasa (10/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Keduanya ditemukan tewas dengan kondisi leher yang hampir putus, kepala terbelah. Pembunuhan tersebut terjadi di rumah korban. (Metro/mag-08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar